Senin, 22 Februari 2010

Agus Hidayat

CASE STUDY

Pada setiap hari Rabu seperti biasa saya mengajar di kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Cisaat jam ke 1-2. dengan tampil meyakinkan saya masuk kelas karena biasanya pagi - pagi siswa masih pada segar. Sebelum belajar dimulai seperti biasa melakukan do’a dan dilanjutkan dengan tadarus, setelah itu seperti biasa saya mengabsen siswa, dan dilanjutkan menulis 10 vocabullary dengan artinya kemudian dibaca dan diikuti oleh siswa.
Kemudian saya hapus satu demi satu Vocabullary nya, dan saya minta siswa yang bisa untuk menulis kembali vocabullary sesuai dengan artinya yang masih ada di papan tulis. Setelah semua benar saya hapus semua, dan siswa harus hapal 3 vocab tadi, lalu saya mengabsen siswa dan siswa yang disebut namanya harus berdiri dan menyebutkan vocab yang diingatnya. Itulah awal pembelajaran dimulai.
Kemudian saya memulai KBM dengan tema Making, Accepting, ang Refusing an Offer, pada waktu saya menerangkan tema tersebut ada beberapa siswa yang mengobrol, dan adapula siswa yang tidak focus terhadap apa yang sedang saya terangkan. Diantaranya Indra, Imam ali kaya ngantuk, ada yang ijin ke WC.
Waktu saya tanya, “Apakah kalian mengerti”? Mereka menjawab tidak, maka saya saya coba mengulang kembali menjelaskan pada mereka. Kembali saya tanya ”Do you understand?” Yes Have you Question? no. Akhirnya saya coba dengan beberapa latihan dan ternyata banyak diantara mereka yang tidak bisa mengerjakan latihan dengan alasan tidak bisa, tidak mengerti dan bingung.
Inilah fenomena yang saya hadapi dalam mengajar, selain anaknya kurang motivasi belajar, terlihat masa bodoh dengan pelajaran yang diberikan. Juga saya belum bisa menerapkan metode yang tepat dengan situasi anak seperti yang saya hadapi. Tapi saya juga merasa senang karena ada juga siswa yang menyukai mata pelajaran yang saya ajarkan.


Guru Mata Pelajaran



Agus Hidayat,S.Pd.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar