Senin, 22 Februari 2010

Agus Hidayat

RANGKUMAN


I. PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Judul
Judul penelitian tindakan kelas (PTK) hendaknya jelas dan sederhana namun tetap mencerminkan tiga unsur utama yaitu: permasalahan, tindakan sebagai upaya pemecahan masalah dan seting dari penelitian.
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Latar Belakang menguraikan hal-hal yang melandasi permasalahan.
b. Rumusan masalah
Deskripsi masalah berisi elaborasi dari masalah yang dipilih dan hendaknya dirumuskan secara komprehensifyang menggambarkan hasil dan proses.
3. Cara Pemecahan Masalah
Bagian ini menjelaskan cara pemecahan masalah yang diajukan sebagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan/tindakan yang diajukan hendaknya memiliki landasan konseptual yang mantap dan bertolak dari hasil analisis masalah
4. Hipotesa Tindakan
Bila di perlukan hipotesa menjelaskan dugaan yang mungkin terjadi bila tindakan diberikan.
5. Tujuan
Rumusan tujuan harus operasional dan dapat diukur, kriteria keberhasilan dalam penelitian perlu dicamtumkan sehingga dapat diukur dengan mudah
6. Manfaat Hasil Penelitian
Dinyatakan secara singkat nnamun menyangkut berbagai pihak yang terkait antara lain: (1). Siswa, (2) guru, (3) sekolah, (4) Pengembang Kurikulum, dan (5)khasanah ilmu dan pendidikan.
7. Kajian Pustaka
Penelitian tindakan kelas hendaknya merujuk pada teori yang dapat menjustifikasi tindakan yang akan diberikan, juga perlu diketahui penelitian terakhir yang relevan.
8. Rencana Penelitian
Menjelaskan waktu dan tempat akan dilaksanakannya penelitian, siapa dan bagaimana karakteristik subyek penelitian, apa yang akan dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang terjadi dan faktor-faktor apa yang diamati dalam penelitian.
a. Setting penelitian
Setting atau konteks penelitian perlu diuraikan secara rinci karena penting bagi guru.
b. Faktor-faktor yang diteliti
Pada bagian ini di tentukan variabel yang menjadi titik incar untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Variabel tersebut minimal dua faktor yaitu (1). faktor guru, (2). faktor siswa.
c. Rencana tindakan
Rencana tindakan dibuat dalam empat bagian sesuai tahapan-tahapan dalam siklus penelitan. Tahap (1)perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan pada setiap siklus, (3) tahap observasi / evaluasi, (4) tahap analisis / refleksi.
9. Data dan cara Pengumpulan Data
Menjelaskan data apa yang akan diperlukan, apa sumber datanya dan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk memperoleh data tersebut misalnya instrumen tes, kuesioner, lembar observasi, skala sikap, dan skala penilian. Kemudian dijelaskan pula bagaimana menganalisisnya, p;erubahan apa yang diharapkan akan terjadi dan bagaimana hasil analisis data itu akan digunakan untuk melakukan refleksi dari siklus pertama ke siklus berikutnya.
10. Indikator Keberhasilan
Mendeskripsikan tolok ukur keberhasilan yang ditargetkan sesuai tujuan yang dicanangkan.
11. Tim Peniliti
Dalam bagian ini hendaknya dicantumkan nama-nama personil yang terlibat dalam penelitian dan dideskripsikan tugas dan peran masing-masing personil tersebut.
12. Langkah dan jadwal Penelitian
Langkah dan penelitian boleh digabung dan lebih mudah dibuat dalam bentuk matrik
13. Rencana Anggaran
Mendeskripsikan semua komponen pembiayaan penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.
14. Lampiran
Memuat lampiran yang digunakan dalam penelitian












II. LESSON STUDY

Lesson Study (LS) yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community dengan demikian, LS bukan suatu metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan LS dapat menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.

Langkah-langkah Melakukan LS
LS dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do(melaksanakan), dan See( merefleksi) yang berkelanjutan, dengan kata lain LS merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous improvement). Skema kegiatan LS seperti dibawah ini:












Gambar1. Skema Kegiatan Lesson Study


Langkah Pertama

Peningkatan mutu pendidikan melalui LS dimulai dari tahap perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk merencanakan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, dengan maksud agar siswa berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. perencanaan diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. permasalahan dapat berupa materi bidang study yang terkait dengan cara menjelaskan suatu konsep.selain itu juga permasalahan juga dapat berupa langkah mensiasati menanggulangi permasalahan fasilitas pembelajaran.

Selanjutnya mencari solusi trhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran (lesson plan) dan teaching material berupamedia pembelajaran dan lembar kerja siswa seta metode evaluasi.



Langkah Kedua

Langkah kedua dalam LS adalah pelaksanaan (DO). Pembelajaran untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaaan. Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba efektivitas pembelajaran yang telah dirancang.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru model dapat memberikan gambaran secara umum tentang hal yang akan terjadi di dalam kelas yakni meliputi informasi tnetang rencana pembelajaran. tujuan pembelajaran, konsep prasyarat yang terkait, kedudukan materi ajar dalam kurikulum yang beraku. Dan kemungkinan respon siswa yang diharapkan.

Lembar observer pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilahkan mengambil tempat diruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas siswa.
Selama pengamatan berlangsung, para pengamat tidak boleh berbicara dengan sesama pengamat dan tidak mengganggu aktifitas dan konsentrasi siswa.

Langkah Ketiga

Langkah ketiga dalam LS adalah refleksi (see). Setelah selesai pembelajaran, langsung diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala sekolah (fasilitator, atau personal yang ditunjuk untuk membahas pembelajaran. berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang kembali pembelajaran berikutnya. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah sebagai berikut:
1. fasilitator memperkenalkan peserta refleksi yang ada di ruangan sambil menyebutkan bidang-bidang keahliannya
2. fasilitator menyampaikan agenda kegiatan refleksi yang akan dilakukan (sekitar 2 menit). Fasilitator menjelaskan aturan tentang tata cara memberikan komentar atau mengjukan umpan balik. Aturan tersebut meliputi 3 hal berikut: (1) selama diskusi berlangsung hanya satu orang yang bicara . (2) setiap peserta diskusi memiliki kesempatan yang sama untuk bicara, (3) pada saat mengajukan pendapat observer harus mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari pendapat yang diajukan.
3. focus observasi yang diungkapkan adalah, (1) kapan siswa mulai belajar, (2) kapan siswa mulai bosan belajar, (3) apa yang didapat dari pembbelajaran tadi?







III. CASE STUDY


Dalam dunia pendidikan ada dua jenis Case Study

Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian


Ciri khas utama : penelitian terinsi tentang masalah, tertentu untuk membantu pemahaman tentang maslah tersebut melalui “deskripsi tebal” masalah dan konteksnya yang diteliti (Keith Tabor, 2006)

Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru
Ciri khas utama: Pengkajian oleh pengajar tentang pengalaman pengajaran yang dialami dengan tujuan mengidentifikasi masalah untuk diperbaiki (J.Shulman,…)

Case Study yang cocok untuk kebutuhan guru adalah jenis kedua.

Sifat Narasi Pengalaman Mengajar
Narasi Case Study adalah episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia; minat guru, aksi dan kesalahan, frustasi, dan kesenangan, atau kekecewaan, yang dirasakan pada akhir sesi.
William Louden, “Case Studies in Teacher Educaton” (1995)

Petunjuk Untuk Penulisan Case Study
1. Case Study harus mendeskripsikan kejadian yang real. Case Study bukan dongeng yang memperagakan perilaku atau hasil yang ideal. Penulis perlu jujur.
2. Ditulis dengan gaya informal dab alami sehingga mudah menarik rasa empati dari para pendengar untuk si penulis
3. Narasi kegiatan pembelajaran perlu dibuat/ditulis lengkap sehingga pengalaman bisa dibayangkan oleh pembaca
4. Sangat faktual dan konstektual: nama siswa ada; kata rill dari siswa kalau diingat
5. Perlu ada problematika yang didalamnya dibentangkan hal yang dirasakan oleh guru pengajar dan yang membukan intrpretasi yang bervariasi pada saat diskusi tentang masalah inti, sehingga semua peserta trtarik untuk mengikutinya.
6. Perlu mencari tahu tentang masalah yang ada didalamnya dan mempertanyakan tentang solusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar